March 31, 2006

Teko kecil

Rasanya masih fresh di memory pernah sekali guru sekolah minggu nanya: "Kalau kalian dikasih kesempatan jadi benda atau binatang, kalian pengen jadi apa?" Waduhhh...pengen jadi apa yah?? Hmm... apa yah?? Gua masih ingat, waktu itu gw baru kelas 3 SD. Masih imut, masih culun, masih polos.. ehmm ehmm.. ;) Setelah berpikir sejenak, kita semua dikasih kesempatan menjawab dan kasih alasan kenapa kita pilih objek itu.

Masih inget banyak temen2 yg "pengen jadi burung.... soalnya bisa terbang bebas ke mana saja." Ada jg yg pengen jadi pohon yg tinggi, soalnya berasa kuat dan kokoh, bisa melihat dari atas. Waaa.. keren juga yah. Tapi waktu itu gw jawab, "Saya mau jadi teko."

Aneh banget deh rasanya kenapa anak umur 9 taon bisa pengen jadi teko. Kalo dipikir-pikir gw jg berasa lucu... Tapi jg pasti waktu itu ada image teko dan gelas2 kecil yg mengelilingi teko di bayangan gua. Menurut gw, jadi teko tuh berguna banget: bisa jadi alat tuang minuman2 segar dan nikmat. I guess that idea stuck with me until now..

Sekarang setiap kali gw ngajar di kelas, gw berasa lagi jadi teko yg lagi nuangin minuman ke gelas2 kecil: murid2 gw. Hihi.. what an interesting thought. Tapi pikir2 jadi teko harus selalu ada isinyaa... makanya harus selalu siap utk diisi agar bisa terus mengisi.

What about u?? What object do you want to be?

March 26, 2006

No pain, no gain!


hmm.. no pain, no gain! Kedengerannya cliche banget yah?

Well, hari senin yg lalu roommate gue, Khe Sin, perform solo piano recital buat Master's degree. It went extremely well.. but of course, musician ngga ada yg puas sama performance sendiri.. so when we asked, she said "I'm not happy with my performance!" (ditambah muka sok imut khas roommate gua ini). Well, no matter what she said, i still consider it a strong recital. No kidding; programnya gede and serem sebenernya: Makhlom's Jazz piece, Chopin's Ballade #1, Liebermann's Concerto (I), and one of Beethoven's harderst and most extensive "Waldstein" Sonata. Phewww....

Again... no pain, no gain...
Mau tau persiapan apa aza yg dia lakukan sebelon D-Day??
Basically it's in 3 folds:

  1. Technical and musical preparation.

    Ampun deh roommate gw ini.. rajinnya bukan maen kalo dibandingkan sama gw.. hehehee.. maklum, sometimes i practice on "need base." Do i need it (for piano lesson, rehearsal, etc)? If i don't, why should i practice? hehehe.. bad student and bad philosphy. I really need to repent and change! Ok, back to my roommate. Sejak awal January dia udah practice mati2an. Biasaaa.. the pressure is on. Tiap hari count down melulu.. kalo udah stress pasti tanya "Pink, kenapa yah harinya makin dikit?" Idih, pertanyaan aneh.. namanya jg count down, mana mungkin tambah banyak sih?? Pokoknya practice abis2an.. sebulan terakhir practice intensive, pulang rata2 jam 2 pagi. Bayangkannn..!!

  2. Physical preparation

    Namanya jg cewe.. kalo recital mesti pake dress.. biasa laaa... it will be more "revealing" than our usual outfit. Untuk menjamin indahnya "showing off some/a lot of skin" on the D-Day, perjuangan nggak kalah berat. Roommate gw ini sejak semester ini jadi rajin: rajin olah raga dan kalo bisa ngga makan atau makan dikittttttt aza. Namanya demi keindahan hari H nanti. Dimulailah ikutan kelas Yoga, Pilates, Step Salsa, Renang, dan Track. Phew.. seminggu bisa workout 5 hari, semua kelas diatas dikombinasi. Sekali lagi, semua atas nama hari H nanti.

  3. The D-Day

    Believe it or not, apartment gw bener2 udah kayak ada pengantin yg siap dinikahkan. Sibuknyaaa itu lhoo.. Demi terjaminnya total presentasi waktu recital, diundanglah teman2 sesama artis ke rumah: Deasy Tan, the make-up artist; Imelda Yamin, the hair stylist. Pokoknya seru abis deh... Recital sih di mulai jam 8.15pm, tapi persiapan sudah dimulai sejak jam 3 sore! Aduh complicatednyaaa... Eitss, jangan salahhh.. hasilnya prima, man.. She looks gorgeous!

Seperti biasa, kalo lagi nonton recital orang hati kecil selalu berkata "Semua dapat giliran.. hari ini dia, laen hari gua." Yahh begitulah kira-kira. Recital itu bagaikan momok bagi sebagian orang. Tapi bagi sebagian lagi, "It's MY time to show people how well I play and no matter what, I'm just gonna share the music with all of them. Hope they enjoy it as much as I do." Of course, nothing comes for free!

My own 2nd doctorate chamber recital is coming soon (on April 29, 2006) tepatnya. I'll be playing with Michelle Williams, my lovely violinist. We'll be playing Beethoven, Tchaikovsky, Copland, and Resphigi. Oh mann.. that Respighi Sonoata is killing me right now. Our hearing is in 2 weeks. Am i ready?? Not at all... *sigh*

I guess it's time for me to focus, focus, and focus. No doubt that I wanna have a dazzling recital at the end of April. May the cliche stir my heart constantly. Afterall, i still believe: No pain, no gain!

March 06, 2006

All things bright and beautiful

All things bright and beautiful
He has made everything beautiful in its time (Eccleciates 3:11)


Lyrics: Cecil F.H. Alexander Music: 17th cent English melody

All thing bright and beautiful, all creatures great and small
All things wise and wonderful: The Lord God made them all
Each little flower that opens,
each little bird that sings,
He made their glowing colors,
He made their tiny wings.
The purple headed mountain,
the river running by,
the sunset in the morning,
that brightens up the sky.
The cold wind in the winter,
the pleasant summer sun,
the ripe fruits in the garden,
He made them every one.
He gave us eyes to see them,
and lips that we might tell,
How great is God Almighty,
Who has made all things well.